Rabu, 22 Agustus 2012

CERPENKU : LOVE IS WAY I LOVE YOU

SPECIAL FOR MY PRINCE : MUHAMMAD SANDHI LAZUARDI



Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Tiga bulan sudah aku tak bersama dirinya. Rapuh, itu yang sangat aku rasakan. Tanpa adanya cinta kasih yang menaungi hidupku. Seakan dunia ini tak berpihak lagi padaku. Seakan dunia ini hanyalah sebuah fatamorgana belaka. Hanya ilusi, yang membuat seseorang dalam hitungan detik merasakan bahagia, dan di detik lain merasakan rasa sakit yang amat dalam.

                Cinta, satu kata yang menurut ku hanyalah sebuah kiasan yang selalu membodohi hati dan pikiran seseorang yang tengah merasakannya. Bagaimana tidak, saat seseorang merasakan cinta, dia mengimpi – impikan kebahagiaan terindah dalam hidupnya, bersama orang yang dia sayangi, dan mendapatkan kasih sayang yang sempurna. Namun semua nya kandas, disaat cinta itu perlahan beranjak pergi, meninggalkan dirinya dan kehidupan yang fana ini.

                Begitu pula dengan aku. Ya, aku hanyalah gadis belia yang sebetulnya belum mengerti benar apa itu cinta. Karena sejujurnya, selama ini aku hanya menganggap cinta itu sumber kasih sayang. Dan akan menyenangkan jika ada orang yang menyayangi kita, tanpa tau apakah kasih dan sayang itu tulus, atau hanya bualan belaka.

                Namun,  semua statement ku diatas seakan ku bantah sendiri. Detik ini, aku merasakan cinta bukan hanya sekedar kasih dan sayang, namun cinta adalah perjuangan, pengorbanan, kesetiaan, dan kepercayaan. Cinta, aku cinta dia. Seseorang yang kini telah berhasil membuka hatiku.  Seseorang yang telah mengukir indah nya pelangi dimata ku. Sekali lagi, hidup ku yang tandus di sirami sejuknya kasih sayang. Tuhan, aku ingin semua nya abadi. Aku jemu terus – menerus merasakan sakit nya kehilangan orang – orang yang ku cintai. Semoga cinta yang satu ini, akan terus menjadi cahaya hidupku. Semoga dan semoga....

                Dia, laki – laki yang berhasil mengembalikan aku pada titik normal hidupku. Karena dia, aku berusaha bangkit dari kepatahan ini. Dia, membuat ku tersadar, bahwa kasih sayang tidak bersumber dari satu orang saja.  Sandhi, itulah orang yang kini mengisi relung hatiku ini. Karena nya, semua terasa berwarna. Dalam hitungan detik, dia telah berhasil membuat aku terbuai dalam pelukan cintanya.

                Jika kalian minta kejujuran dariku, menjadi pacarnya seperti sebuah mimpi. Mengapa ? Karena aku sendiri pun  tak pernah berpikir bisa mencintai dan dicintai olehnya. Tak ku pungkiri juga, sebelumnya, setiap aku berada di dekat nya, selalu ada sesuatu yang berbeda, dan aku pun tak tahu apa yang berbeda itu. Mungkin cinta, namun aku tak bisa menyimpulkan demikian, karena disaat itu aku tahu bahwa dia masih menaruh harapan pada gadis lain.

                “Maukah kamu jadi pacarku ?”, kata – kata itulah yang masih ku ingat, 20 juli 2012 silam, sekitar pukul setengah 6 sore. Meskipun hanya lewat short message, namun kata – kata itu cukup membuat hatiku bergetar. Tanpa berpikir, ku jawab pertanyaan itu hanya dengan satu kata : “ya”. Walaupun jawaban ku terkesan spontan, namun tak ada sedikit pun penyesalan terbersit di benakku. Aku berusaha mencintai dirinya. Dan hasilnya, aku mencintainya sepenuh hatiku.

                Meskipun masih terbilang satu bulan, namun aku sudah merasa dekat dengannya. Aku hanya berharap, dia benar – benar ditakdirkan untuk ku. Dia memang terkesan sibuk, namun aku masih bersyukur, dia masih menyisakan waktunya untuk ku. Walaupun aku sering merasa iri dengan teman – teman ku, melihat mereka selalu ditemani pacarnya, sedangkan aku tidak. Tapi, bagiku itu bukan masalah besar, karena aku sudah cukup bahagia dengan pesan – pesan singkatnya yang mengisi waktu – waktu kosong ku.

                Sampai di suatu saat, salah seorang temanku menyarankan aku untuk memutuskan hubungan kami. Namun aku menolak saran nya itu mentah – mentah. Mereka memang temanku, tapi aku masih ingin bertahan. Terkadang, aku memang terlalu merasakan kesibukan dirinya, namun selalu ku tepis perasaan itu. Satu hal yang meyakinkan aku, aku sayang dia, dan aku yakin dia pun begitu.

                Hingga hari yang ku impi – impikan bisa menjadi kenyataan. Hari dimana aku bisa menghabiskan sedikit waktu ku bersama dirinya. Aku benar – benar bahagia. Tanpa ku sadari, tangan ku sedikit melingkar di pinggang nya. Jantung ku berdetak tak karuan disaat dia menggenggam tanganku. Waktu terasa berlalu begitu cepat, hingga akhirnya kebersamaan itu harus terpisah oeh kehidupan masing – masing. Namun bagiku, hari itu tetap menjadi hari yang terindah bagiku.

                Sebulan berlalu, 20 agustus pun tiba. Aku senang dia masih mengingat hari itu. Itu berarti, dia memang menghargai hubungan ini, dan menganggap aku sebagai salah satu bagian dalam hidupnya. Aku rindu dia, di saat hari yang fitri ini tiba, dia tak ada disini. Dia berada jauh disana, tapi aku tak merasakan dia berada jauh dariku, karena dia ada disini, di dalam hatiku
J.

                Untuk dua tahun kedepan, aku masih bisa menikmati senyuman itu. Namun sesudah itu, aku tak tahu. Untuk sekali lagi, aku akan berpisah jauh darinya. Aku takut, jarak dan waktu akan memisahkan kami secara perlahan. Aku takut semua kesibukannya, akan membuat aku tersisihkan dari kehidupannya. Ya, karena aku seorang pembaca novel setia, di dalam novel – novel yang penah ku baca, pasangan yang menjalani Long Distance Relation, tidak akan berjalan lama. Pergi dengan sejuta janji untuk kembali, namun di saat kembali, mereka malah membawa cinta yang baru
L.

                Walaupun aku tahu hidup ini bukalah dunia novel atau karya tulis dan sebagainya, namun, aku masih saja mengkhawatirkan hal itu. Ya, aku tahu ini hanya masalah waktu, mungkin aku hanya harus menunggu waktu menentukan semuanya. Aku hanya berharap semua akan indah pada waktunya. Dibalik semua nya, tuhan pasti sudah menyediakan hal terindah untuk umatnya.

               
“Love is way i love you, one true time i hold you. In my life we’ll always go on”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar