Selasa, 15 Januari 2013

PERKEMBANGAN TRINITAS (3)

Dengan  demikian  maka  kiranya  jelaslah  apa  yang menjadi
perbedaan antara  agama  Yahudi  dan  agama  Kristen.  Agama
Kristen,  sebagaimana  juga  agama  Yahudi, adalah merupakan
suatu kepercayaan  monoteis,  yang  menganggap  bahwa  Tuhan
adalah  Maha  Pencipta  dan Penopang dunia, yang memelihara,
mencintai, dan melindungi umat manusia.  Tetapi  kepercayaan
Kristen  ini  adalah  suatu  bentuk monoteisme yang berbeda:
Kristen menerima suatu "Trinitas," di mana bersama Tuhan dan
Yesus  Kristus  ada  suatu pihak ketiga yang seperti Kristus
yang inti (esensi)nya sama  dengan  Tuhan  tetapi  terpisah,
yakni  Rohul  Kudus. Roh Kudus inilah yang bekerja, dan demi
kebaikan manusia. Dalam kamus Kecil Oxford  mengenai  Gereja
Kristen  (ed.  E.A.  Livingstone)  Rohul Kudus didefinisikan
sebagai berikut:
 
"Rohul Kudus. Dalam Teologi Kristen,  pribadi  ketiga  dalam
Trinitas,  berbeda  dari  bapak  dan  anak, tetapi merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dan mempunyai sifat yang  sama
dan merupakan pelengkap dari sifat keilahian."
 
Dengan  demikian,  maka  Rohul  Kudus  itulah  yang menuntun
nabi-nabi, rasul,  dan  para  penyebar  ajaran  Tuhan  dalam
melaksanakan missinya.
 
Walaupun bukan termasuk bagian dari Trinitas, tetapi Perawan
Maria menempati suatu kedudukan yang  sangat  penting  dalam
iman  banyak orang Kristen, khususnya yang beragama Katolik.
Dia dipandang sebagai seorang perantara antara  umat  dengan
Kristus.
 
Orang  Kristen  menganggap  atau  menerima  Perjanjian  Baru
sebagai sumber pengetahuan  mereka  mengenai  kehidupan  dan
pengajaran  Kristus.  Ada  empat  Injil.  Masing-masing dari
keempat Injil  ini  menyoroti  kehidupan  Yesus  dari  sudut
pandang  yang  berbeda-beda.  Hal  inilah yang menjadi salah
satu sebab kenapa sepertinya ada  ketidakcocokan  di  antara
keempat   uraian  Injil  tersebut.  Perjanjian  Baru  adalah
merupakan bagian kedua dari Alkitab, dan  bagian  ini  tidak
diterima  oleh  agama Yahudi. Selain keempat Injil tersebut,
Perjanjian  Baru  juga  memuat  Kitab   Kisah   Rasul-Rasul,
Surat-surat  Apostel  Paulus,  dll.,  serta  diakhiri dengan
wahyu, yakni suatu cerita yang bersifat visi  mengenai  Hari
Penghakiman dan Kedatangan Kedua Kristus.
 
Ide  kedatangan  kedua  (Parousia)  ini sangat penting dalam
Gereja yang pertama, karena jemaat (pengikut  Kristus)  pada
saat  itu  menganggap bahwa Kristus akan segera kembali lagi
dalam bentuk jasmaniah dan waktunya tidak akan  lama,  yakni
semasa  pengikut-pengikut  awalnya  masih  hidup. Ketika dia
kembali lagi, pikir mereka, dia akan  mengumandangkan  akhir
zaman     dan     Hari    Kiamat,    dimana    semua    akan
mempertanggungjawabkan perbuatannya masing-masing. Yang baik
ke surga, yang jahat ke neraka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar