Jumat, 16 Agustus 2013

5 Pengkhianat Pelahap Maut

1. Igor Karkaroff

Igor Karkaroff adalah karakter fiksi dalam novel Harry Potter karangan J.K. Rowling. Pertama kali muncul sebagai Kepala Sekolah Institut Durmstrang, sebuah sekolah sihir di Eropa Utara, yang kemungkinan besar berada di Norwegia, Swedia, atau bahkan Rusia. Karkaroff dulunya adalah Pelahap Maut yang ditangkap oleh Auror Alastor Moody setelah kejatuhan Lord Voldemort. Kemudian Kementerian membebaskannya dari Azkaban, dengan imbalan Karkaroff menyebutkan nama-nama Pelahap Maut lainnya. Meskipun beberapa nama yang diberikan tidak berguna (Pelahap Maut yang ternyata sudah tertangkap maupun sudah mati), dia menukar informasi tersebut dengan kebebasannya. Hal ini yang menyebabkan Karkaroff sangat takut akan pembalasan para Pelahap Maut bila Voldermort bangkit kembali.

2. Regulus Black

Bernama lengkap Regulus Arcturus Black adalah putra dari Orion Black dan istrinya (dan sepupu-kedua) Walburga. Keluarga Black merupakan salah satu dari sedikit keluarga darah-murni yang tersisa, dan telah menghasilkan banyak penyihir gelap. Menurut kakaknya Sirius Black, keluarga Black percaya bahwa mereka merupakan keluarga terhormat dalam dunia sihir, dan mereka juga menyetujui sebagian besar dari pendapat Pelahap Maut mengenai kemurnian darah. Karena Regulus memiliki sifat tersebut, maka dia dianggap sebagai anak yang lebih disukai oleh keluarganya, karena Sirius telah dihapus dan dihilangkan dari karpet keluarga.




3. Lucius Malfoy

Lucius Malfoy adalah seorang kepala keluarga penyihir dari keturunan berdarah murni, keluarga Malfoy. Ia tinggal bersama isteri dan anaknya hingga 1996 di tanah keluarga Malfoy di Wiltshire. Ia adalah anggota Dewan Sekolah Sihir Hogwarts, hingga anggota dewan lainnya memecatnya setelah ia mencoba memaksa untuk menskors kepala sekolah, Albus Dumbledore. Pada akhir Harry Potter dan Orde Phoenix, ia tertangkap basah bersama beberapa Pelahap Maut lainnya di Departemen Misteri dan dipenjarakan di penjara Azkaban. 
Ia meninggalkan Pelahap Maut segera setelah Voldemort dikalahkan oleh anak berumur satu tahun, Harry Potter. Malfoy mengatakan bahwa ia menjadi Pelahap Maut karena ‘disihir’ dengan Kutukan Imperius oleh Voldemort, dan tidak bermaksud untuk melayani Voldemort. Walaupun penjelasan ini kemudian diterima oleh Kementerian Sihir, sebagian kalangan, seperti Arthur Weasley, berpikir bahwa ia berbohong. Ia kembali memihak Pelahap Maut setelah kebangkitan kembali Voldemort. Tetapi, pada buku ketujuh diceritakan ia dan keluarganya membelot ke pihak Hogwarts pada akhir Pertempuran Hogwarts ke-2.


4. Draco Malfoy 

Draco Malfoy adalah karakter fiksi dalam seri Harry Potter karangan J.K. Rowling. Draco adalah anak dari pasangan Lucius dan Narcissa Malfoy. Mengikuti jejak orangtuanya, Draco menjadi Pelahap Maut. Sikap sombong yang ditunjukkan Draco menyebabkan Harry tidak menyukainya, terlebih sesampainya di Hogwarts, Draco menunjukkan ketidaksukaannya pada Ron dan Hermione. Hal ini membuat Harry semakin tidak menyukainya. Draco kemudian memihak Hogwarts pada Pertempuran Hogwarts ke-2.



5. Narcissa “Cissy” Malfoy 

Narcissa “Cissy” Malfoy adalah tokoh fiksi dalam kisah Harry Potter karangan penulis Inggris J.K. Rowling. Narcissa Malfoy (terlahir Black) merupakan putri bungsu dari pasangan penyihir berdarah murni dari Keluarga Black yakni Cygnus Black dan istrinya Druella Black(Terlahir Rosier).

Cissy memiliki ciri-cirinya adalah mata berwarna biru dan berambut pirang (ciri keluarga Black). Narcissa Malfoy Lahir tahun 1955 (menurut J.K Rowling). Narcissa adalah ibu dari Draco Malfoy dan istri dari pelahap maut Lucius Malfoy. Narcissa tinggal di Malfoy Manor (Rumah Besar Keluarga Malfoy) bersama Suaminya Lucius Malfoy dan putra tunggalnya Draco Malfoy. Hampir semua keturunan keluarga Malfoy masuk di asrama Slytherin di Sekolah Sihir Hogwarts. Narcissa sendiri adalah salah satu siswi asrama Slytherin. Meskipun ia sepaham dengan suaminya mengenai kemurnian darah, tetapi ia lebih mencemaskan kekayaan keluarga dibandingkan membantu Voldemort dalam memperluas kekuasaan, sehingga ia tidak masuk jajaran Pelahap Maut.(**)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar