Big Bang (terjemahan bebas: Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar)
dalam kosmologi adalah salah satu teori ilmu pengetahuan yang
menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Teori ini
menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari kondisi super padat dan
panas, yang kemudian mengembang sekitar 13.700 juta tahun lalu.
Para ilmuwan juga percaya bawa Big Bang membentuk sistem tata
surya. Ide sentral dari teori ini adalah bahwa teori relativitas umum
dapat dikombinasikan dengan hasil pemantauan dalam skala besar pada
pergerakan galaksi terhadap satu sama lain, dan meramalkan bahwa suatu
saat alam semesta akan kembali atau terus. Konsekuensi alami dari Teori
Big Bang yaitu pada masa lampau alam semesta punya suhu yang jauh
lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih tinggi.
Pada tahun 1929 Astronom Amerika Serikat, Edwin Hubble melakukan
observasi dan melihat Galaksi yang jauh dan bergerak selalu menjauhi
kita dengan kecepatan yang tinggi. Ia juga melihat jarak antara
Galaksi-galaksi bertambah setiap saat. Penemuan Hubble ini menunjukkan
bahwa Alam Semesta kita tidaklah statis seperti yang dipercaya sejak
lama, namun bergerak mengembang. Kemudian ini menimbulkan suatu
perkiraan bahwa Alam Semesta bermula dari pengembangan di masa lampau
yang dinamakan Dentuman Besar.
Pada saat itu dimana Alam Semesta memiliki ukuran nyaris nol, dan
berada pada kerapatan dan panas tak terhingga; kemudian meledak dan
mengembang dengan laju pengembangan yang kritis, yang tidak terlalu
lambat untuk membuatnya segera mengerut, atau terlalu cepat sehingga
membuatnya menjadi kurang lebih kosong. Dan sesudah itu, kurang lebih
jutaan tahun berikutnya, Alam Semesta akan terus mengembang tanpa
kejadian-kejadian lain apapun. Alam Semesta secara keseluruhan akan
terus mengembang dan mendingin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar