Sinetron ini berkisah tentang perempuan yang kelak akan jadi bidadari-bidadari surga. Perempuan yang tidak mendapat jodoh di dunia, tetapi menjalani hidup dengan kebaikan hati, seperti Laisa (Ratu Tika Bravani) yang menjalani hidup untuk membesarkan adik-adiknya, hingga kehidupan pribadinya terbengkalai. Di sebuah lembah yang damai, hiduplah Mamak Lainuri (Meriam Bellina) beserta putra-putrinya. Si sulung adalah Laisa, berkulit gelap serta berambut keriting. Empat adik Laisa yang memiliki wajah cantik dan rupawan adalah Dalimunte (Kevin Julio), Ikanuri (Syaiful Ahyar), Wibisana (Joshua Otay), dan Yashinta (Kimberly Ryder).
Setiap hari Mamak Lainuri dan Laisa harus bekerja keras di ladang lantaran kehidupan mereka yang sangat pas-pasan. Kehidupan tanpa sosok laki-laki dalam keluarga pasti cukup sulit. Beruntung ada Wak Burhan (Cok Simbara), saudara laki-laki Mamak Lainuri, yang sosoknya cukup menggantikan peran ayah bagi anak-anak itu. Laisa memutuskan untuk tidak sekolah, dan selalu membantu Mamak Lainuri menyiapkan sarapan, hingga memastikan tiga adik laki-lakinya berangkat ke sekolah, setelah itu baru berangkat ke ladang. Sebelum berangkat ke ladang, perempuan itu mempunyai kebiasaan mengintai Daffa, pemuda tampan, yang mengayuh sepeda menuju ke sekolah. Daffa (Christ Laurent) adalah cinta pertama Laisa yang memang menyimpan rapat-rapat perasaannya. Maklum, Laisa merasa tidak pantas bersanding dengan Daffa yang merupakan anak Sjafril (Ponco Buwono), pengusaha kaya di kampungnya. Terlebih Hanifah (Enna Pasaribu), istri Sjafril, sangat membenci Laisa.
Suatu hari Laisa melihat Daffa berangkat ke sekolah bersama Denay (Angelica Faustina), gadis cantik dan judes yang merupakan putri Nurimah (Deivy DC), rentenir di desa tersebut. Denay yang sempat melihat Laisa mengintai, lalu menimpuk Laisa sambil mengatakan bahwa gadis itu adalah gagak buruk rupa. Sementara itu Dalimunte, Ikanuri, dan Wibisana kerap berseteru dengan Afrizal (Stuart Collin), putra Bustomi (T. Edwin Bejo) yang menjabat sebagai kepala desa. Afrizal dan gengnya selalu membuat ulah. Selain bersaing dalam hal prestasi, Afrizal juga tidak suka lantaran Mutia (Pamela Bowie) yang merupakan adik Daffa selalu memberi perhatian pada Dali dan adik-adiknya.
Di sisi lain, Bustomi adalah tipikal kepala desa yang genit dan kurang tegas. Diam-diam ia kerap mendekati Mamak Lainuri yang memang masih cantik. Hal ini membuat Yusniar (Yurike Prastika), istri Bustomi, menjadi kesal dan semakin membenci keluarga Mamak Lainuri.
Suatu hari, Sjafril dan Hanifah mengadakan acara pesta panen. Mereka mengundang semua warga desa. Laisa pun sibuk mendandani ke empat adiknya agar kelihatan bersih dan terawat. Sedangkan Laisa sendiri tidak memperhatikan penampilannya. Di acara pesta panen, Hanifah malah menyuruh Laisa untuk ikut membantu membereskan piring kotor. Saat itulah Denay melihat Laisa diam-diam mencuri pandang ke arah Daffa. Di depan teman-temannya Denay langsung mengolok-olok dengan mengatakan bahwa Laisa naksir Daffa.
Kembali ke keluarga Mamak Lainuri. Tiga adik laki-laki Laisa memiliki karakter berbeda. Dalimunte merupakan sosok pendiam dan jenius yang nyaris tidak pernah membuat ulah. Sedangkan Ikanuri dan Wibisana ibarat kembar, karena jarak usia mereka yang tidak sampai setahun. Ikanuri digambarkan sebagai anak bengal yang kerap menyeret Wibisana dalam aksi bengalnya itu.
Laisa dan Mamak Lainuri mati-matian bekerja di ladang demi Dalimunte dan adik-adiknya. Mereka ingin masa depan Dalimunte dan adik-adiknya lebih baik. Karena itulah Laisa sangat marah kepada Ikanuri dan Wibisana yang disangka mencuri mangga. Padahal Afrizal-lah yang menjebak kedua anak itu. Dalam kemarahannya, Ikanuri menghardik Laisa dengan mengatakan agar perempuan itu tidak usah repot memarahi dan menghukumnya, karena Laisa bukan kakak kandungnya lantaran Laisa hitam, keriting, jelek, dan berbeda dengan mereka.
Setelah itu, Ikanuri dan Wibisana tidak pulang ke rumah. Mereka pergi ke hutan sehingga membuat warga kampung heboh. Laisa teringat pesan ayah tirinya yaitu ayah Dalimunte dan adik-adiknya agar dia senantiasa menjaga mereka. Dulu ayah Dalimunte kembali ke rumah dalam keadaan tidak bernyawa setelah diterkam harimau. Laisa tentu saja tidak akan membiarkan hal itu terulang. Bersama Dalimunte, Laisa bergegas pergi ke hutan untuk menyelamatkan Ikanuri dan Wibisana.
Ketabahan Laisa dan adik-adiknya dalam menghadapi masalah, perpecahan serta kerukunan kakak beradik ini adalah sajian yang istimewa dalam sinetron ini. Bagaimana pun juga, tempat kita berpulang selalu keluarga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar