Rabu, 10 April 2013

Keripik Jamur


Keripik adalah salah jenis camilan popular yang paling digemari setelah kacang. Aneka jenis keripik menjadi pilihan sebagai suguhan yang tepat untuk acara santai atau pesta. Budaya “nyemil” adalah merupakan salah keunggulan pasar makanan Indonesia karena menciptakan permintaan yang continue. Nyemil dan menyuguhkan makanan kecil adalah kebiasaan turun temurun yang berlangsung cukup lama. Lihat saja industry yang memenuhi kebutuhan snak atau makanan kecil banyak dikelola oleh perusahaan besar.
Keripik yang dimaksudkan disini adalah jenis makanan ringan yang memiliki cirri renyah, gurih, tidak terlalu mengenyangkan . Keripik biasanya dikeringkan dengan cara penggorengan atau oven. Keripik sangat praktis karena kering sehingga lebih awet dan mudah disajikan kapanpun. Untuk menyajikan keripik tak perlu memasak ulang atau menggorengnya. Cukup buka bungkus dan siap dimakan.
Keripik yang paling popular bisa jadi adalah keripik singkong, namun tidak menutup kemungkinan akan berkembangnya variasi keripik lainnya. Salah satunya adalah keripik jamur. Beberapa tahun lalu ketika booming budidaya jamur kancing, bermunculan aneka keripik jamur yang rasanya gurih renyah di beberapa kota besar. Saat ini pun budidaya jamur tiram makin marak. Dengan tersedianya bahan baku,bisa menjadi potensi untuk mengembangkan usaha keripik jamur tiram.



Keripik jamur tiram dibanding jenis jamur lain barangkali memiliki keunggulan dari ketersediaan bahan baku, jamur tiram tersedia dalam jumlah besar. Rasa keripik jamur tiram tidak kalah dengan jamur lainya, bahkan lebih mirip dengan rasa daging ( meaty taste) sehingga keripik jamur ini lebih gurih dan lezat. Karena itu keripik ini bisa dipastikan akan memiliki fungsi ganda yaitu sebagai camilan sekaligus lauk. Fungsi ganda akan membuat permintaan semakin besar karena variasi konsumsinya juga besar. Keripik dari bahan jamur memiliki nilai lebih dari sisi kesehatan dibanding bahan hewani lainnya misalnya paru sapi, karena jamur memiliki nutrisi lebih dan tidak menimbulkan efek bagi kesehatan. Tidak banyak mengandung kolesterol sebagaimana keripik paru atau kulit ayam.

Keripik jamur tiram lebih variatif bentuknya bisa dibuat melebar dan panjang sehingga terlihat utuh dan rasanya bisa dipadu padankan dengan aneka bumbu. Jadi pilihannya sangat variatif sehingga pembeli bisa memilih mana yang paling tepat dan tidak cepat bosan.


Teknik Membuat Keripik Jamur Renyah dan kering

Sebagai sebuah snak, keripik jamur harus memenuhi standard rasa yang disukai umum yakni renyah dan kering. Jamur memiliki kelemahan yakni after taste yang kurang enak dan bentuk jamur tiram yang kadang besar dan tebal. Beberapa teknik berikut untuk mendapatkan rasa keripik yang renyah adalah sebagai berikut :

Sebelum digunakan untuk keripik lakukan “pengeringan” kandungan air di dalam jamur agar berkurang. Dari jamur segar langsung bisa dicuci dan dikeringkan (bisa dengan manual menggunakan lap dan tangan). Pengeringan cara manual dan dalam kondisi segar terkadang menghasilkan banyak remah (apalagi jika jamur kondisi sudah mulai berkurang kwalitasnya). Anda bisa mengukus sebentar selama 10 menit lalu keringkan. Pengering dengan skala besar bisa menggunakan mesin driyer.

Lakukan “pemipihan” yakni dengan memukul jamur yang akan digunakan keripik sehingga permukaannya datar dan sama, meski bentuknya tidak sama. Terutama bagian batang yang tebal. Pemipihan bisa dilakukan manual dengan menggunakan palu atau ulek ulek. Pemipihan dimaksudkan agar saat digoreng keripik tetap kering. Terkadang bagian yang tidak pipih membuat jamur lembab karena kandungan air tidak hilang saat digoreng.

Penggorengan yang sempurna; hasil keripik jamur akan sangat maksimal jika menggunakan mesin goreng vacuum drying. Namun bagi yang belum memiliki mesin ini bisa menggunakan penggorengan manual dengan teknik penggorengan dua kali : yakni penggorengan awal dengan suhu sedang yang dimaksudkan untuk mengeluarkan sisa kandungan air dalam jamur. Minyak dalam gorengan pertama ini seringkali bercampur dengan air . penggorengan disini butuh waktu yang agak lama. Angkat dan tiriskan lalu goreng di suhu panas 170 derajat C sampai keripik renyah dan mengapung. Angkat. Jika hasil akhir ternyata masih ada bagian basah, anda bisa memperbaiki nya dengan memasukkan dalam oven dengan suhu 70-90 derajat C. Proses penggorengan dua kali tidak perlu anda lakukan jika proses penggeringan jamur sudah sempurna, namun memang jika dilakukan manual seringkali kurang bagus hasilnya. Jika penggeringan sempurna lakukan langsung sekali goreng saja agar efisien.

Penirisan yang baik, agar hasilnya maksimal tidak berminyak lakukan penirisan yang sempurna. Alat penirisi (mesin tapis minyak) dalam skala besar bisa menjadi alternatif. Tapi jika masih manual bisa dengan menggunakan saringan dan kipas angin agar minyak yang tersisa jatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar