Dengan demikian maka kiranya jelaslah apa yang menjadi perbedaan antara agama Yahudi dan agama Kristen. Agama Kristen, sebagaimana juga agama Yahudi, adalah merupakan suatu kepercayaan monoteis, yang menganggap bahwa Tuhan adalah Maha Pencipta dan Penopang dunia, yang memelihara, mencintai, dan melindungi umat manusia. Tetapi kepercayaan Kristen ini adalah suatu bentuk monoteisme yang berbeda: Kristen menerima suatu "Trinitas," di mana bersama Tuhan dan Yesus Kristus ada suatu pihak ketiga yang seperti Kristus yang inti (esensi)nya sama dengan Tuhan tetapi terpisah, yakni Rohul Kudus. Roh Kudus inilah yang bekerja, dan demi kebaikan manusia. Dalam kamus Kecil Oxford mengenai Gereja Kristen (ed. E.A. Livingstone) Rohul Kudus didefinisikan sebagai berikut: "Rohul Kudus. Dalam Teologi Kristen, pribadi ketiga dalam Trinitas, berbeda dari bapak dan anak, tetapi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan mempunyai sifat yang sama dan merupakan pelengkap dari sifat keilahian." Dengan demikian, maka Rohul Kudus itulah yang menuntun nabi-nabi, rasul, dan para penyebar ajaran Tuhan dalam melaksanakan missinya. Walaupun bukan termasuk bagian dari Trinitas, tetapi Perawan Maria menempati suatu kedudukan yang sangat penting dalam iman banyak orang Kristen, khususnya yang beragama Katolik. Dia dipandang sebagai seorang perantara antara umat dengan Kristus. Orang Kristen menganggap atau menerima Perjanjian Baru sebagai sumber pengetahuan mereka mengenai kehidupan dan pengajaran Kristus. Ada empat Injil. Masing-masing dari keempat Injil ini menyoroti kehidupan Yesus dari sudut pandang yang berbeda-beda. Hal inilah yang menjadi salah satu sebab kenapa sepertinya ada ketidakcocokan di antara keempat uraian Injil tersebut. Perjanjian Baru adalah merupakan bagian kedua dari Alkitab, dan bagian ini tidak diterima oleh agama Yahudi. Selain keempat Injil tersebut, Perjanjian Baru juga memuat Kitab Kisah Rasul-Rasul, Surat-surat Apostel Paulus, dll., serta diakhiri dengan wahyu, yakni suatu cerita yang bersifat visi mengenai Hari Penghakiman dan Kedatangan Kedua Kristus. Ide kedatangan kedua (Parousia) ini sangat penting dalam Gereja yang pertama, karena jemaat (pengikut Kristus) pada saat itu menganggap bahwa Kristus akan segera kembali lagi dalam bentuk jasmaniah dan waktunya tidak akan lama, yakni semasa pengikut-pengikut awalnya masih hidup. Ketika dia kembali lagi, pikir mereka, dia akan mengumandangkan akhir zaman dan Hari Kiamat, dimana semua akan mempertanggungjawabkan perbuatannya masing-masing. Yang baik ke surga, yang jahat ke neraka.
Selasa, 15 Januari 2013
PERKEMBANGAN TRINITAS (3)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar