Rabu, 05 September 2012

CERPEN KU : Ketika Sahabat Menjadi Tembok Penghalang antara Aku dan Dia (PART 1)


“Aku sayang kamu...” Ya, kata itulah yang ku dengar dari mulut nya ketika terakhir kali kami jalan – jalan berdua. Tapi entah mengapa, kini aku meragukan kata – kata itu. Entah apa yang membuat ku ragu, mungkin karena dia terlalu sibuk, mungkin karena dia tak ada cukup waktu untuk membalas sms – sms ku, atau mungkin karena rasa cemburu ku yang kini kian mendalam. Entahlah.

                Seperti hari – hari kemarin, dia selalu sibuk dengan urusan nya sendiri. Tak ada satu pun sms darinya untuk ku. Tak ada kata selamat pagi, pertanyaan – pertanyaan seperti “sedang apa ?”, atau “udah makan belum?”, sama sekali tak kutemukan sedikit pun kata – kata itu untuk beberapa hari ini. Aku berusaha memaklumi keadaan ini. Berusaha mengerti di tengah – tengah susah nya hati untuk mengerti. Berusaha memaklumi, meskipun hati berpaling dari kata maklum. Dan berusaha tenang, di saat hati dan fikiran sama sekali tak berpihak pada ketenangan.

                Tiba – tiba saja layar handphone ku berkedip – kedip.....

08573345XXXX : Lg ap sayang ?
Lg bca buku nih, kmu ndiri lg ap sayang ? : send 08573345XXXX

                Yaa... Akhirnya yang ku tunggu – tunggu tiba. Tapi, sepertinya tidak akan berlangsung lama. Seperti biasa, dia selalu sibuk, dan hanya punya waktu beberapa detik saja untuk ku. Tak sampai satu menit, layar handphone ku berkedip – kedip kembali. Segera ku lihat dan ku baca sms tersebut...

08573345XXXX : Lg bljar nih..
Owh belajar... Yaa udh lanjutin aja bljar ny sna... : send 08573345XXXX

                Hm, seperti perkiraan ku sebelumnya, dia seperti tak ada pekerjaan lain kecuali buku, tugas, kursus, dan segala yang berbau pendidikan. Terkadang, aku jemu melihat dirinya yang terlalu sibuk sampai – sampai tak mempedulikan diriku lagi. Entahlah. Mungkin hanya aku yang terlalu bergantung pada kehadiran dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar