Selasa, 11 September 2012

CERPEN KU : My Heart is Sick (Part I)


Pernahkah kau merasa saat-saat hidupmu merasa sepi? Merasa dimana kau merasa sendirian dan tak ada seorang pun yang bisa mengerti dirimu? Itu lah aku, aku adalah carol anak pertama dari empat bersaudara aku terbiasa hidup mandiri sejak memasuki sekolah menengah pertama hingga memasuki perguruan tinggi karena sejak saat itu aku tidak tinggal serumah lagi dengan kedua orang tuaku dan ketiga adik-adikku karena aku menempuh pendidikan yang jauh dari kampung halamanku dan saat itu aku terbiasa hidup sendirian sesekali bertemu dan berkumpul dengan keluarga hanya pada saat aku libur.

Disinilah awal dimana aku harus mengalami kesepiannya hidup tanpa didampingi keluarga, memasuki dunia baru yang banyak mengajarkan aku nilai-nilai hidup baik dan buruknya. Sejujurnya aku kesepian bukan berarti aku tidak memiliki teman untuk berbagi atau menemani ku, heheheh…aku tidak seburuk itu! Hanya saja aku memang dikenal cukup pendiam untuk kalangan orang yang mungkin baru mengenalku,tapi setelah mengenalku lebih jauh dan dekat dengan ku baru mereka tau betapa cerewetnya aku. Yha…akan tetapi aku termasuk orang yang tidak banyak bicara dan tertutup, aku terlalu banyak menutupi sesuatu dari teman-temanku, bukan karena aku tidak mempercayai mereka sehingga aku menyembunyikan beberapa hal itu dari mereka hanya saja aku tidak sanggup untuk menceritakannya karena hal itu adalah hal terberat yang harus aku jalani.

Aku bersyukur walaupun aku jauh dari keluargaku tetapi kasih sayang mereka tidak pernah berkurang untukku mereka tetap mengingatku, sesekali menghubungiku dan bertanya akan keadaanku.

Aku juga bersyukur karena ada sahabat-sahabatku yang senantiasa selalu menemaniku,selalu berbagi denganku,dan selalu ada disaat aku susah maupun senang. Seperti disaat aku kehilangan orang yang aku sayangi, dia adalah Boni. Dia adalah orang yang pernah menjadi seseorang yang sangat berharga untukku. Dia telah meninggalkanku demi wanita lain yang memang ku anggap lebih baik dariku dan lebih sempurna dariku. Disaat hal tersulit yang harus aku jalani untuk melupakan orang yang aku sayangi, aku selalu ditemani sahabat-sahabatku yang tetap selalu memberi support untuk ku dan selalu menasehatiku agar aku selalu kuat untuk menjalani hidupku.

Aku bisa tegar menjalani semuanya dan aku telah iklas melepasnya bersama wanita lain, hingga pada beberapa bulan kemudian aku mampu membuka hati lagi untuk pria lain. dia adalah Ariel kakak tingkat ku dimana aku kuliah disalah satu universitas swasta diSamarinda. Yaaaacch….awalnya aku sebenarnya sangat membencinya karena tingkahnya yang jutek, sok cool, dan sangat sombong. Kenapa pada akhinya aku bisa menyukainya? Itu mungkin pertanyaan yg memang sulit aku jawab, hehehe…

Awalnya aku memang sangat membencinya tapi pada saat memasuki semester ganjil, salah satu mata kuliah kita sama dengan mata kuliahnya mereka. jadi kelas kita digabung. Jadi setiap kali masuk mata kuliah tersebut secara otomatis aku harus berbagi kelas dengannya dan bertemu dengannya. Ternyata dia termasuk mahasiswa yang cukup cerdas walaupun sedikit agak bawel dan cerewet,dia orang yang sangat banyak omong…entah apa pun itu kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutnya,sungguh tidak bisa diam. Kadang aku sangat muak mendengar ocehanya ketika sedang berdebat dengan temannya ataupun bertanya pada dosen. Ingin rasanya aku sumbat mulutnya dengan sepatuku agar dia bisa diam dan lebih tenang…tapi sayang itu tidak mungkin, aku tidak sejahat itu kaleeee…!!! Hehehe… pokoknya dia adalah pria yang super ribut yang pernah aku temui.

Pada akhirnya suatu hari dosen memberi tugas kelompok untuk kita, aku dan teman-temanku berharap sih…kita bisa memilih anggota kelompok kita sendiri. Biar bisa ngumpul sama-sama gitu…!!! Hihihihi (pikiran yang curang siiich…) tapi sayangnya kelompok dan anggotanya dipilih sama dosennya…dan celakanya dalam satu kelompok semeter atas dan semeter bawah harus digabung…!!! Biar bisa membina keakraban gtu katanya. Huuuuft…udah bisa tebak gak…hari itu adalah hari yang bener-bener menguji tensi Gue..!!! (soook…berat kata-katanya). Bisa dibayangin gak aku satu kelompok sama orang yang paling aku benci? Ya…itulah kenyataannya, aku satu kelompok bersama orang yg super ribut itu si Ariel. MENYEBALKAN……..!!!!!!

Kekesalanku gak hanya sampe disitu, ternyata teman-teman satu kelompok meminta dia untuk menjadi ketua kelompok alasanya karena dia jago ngomong, bukanya aku gak terima dia yg jadi ketuanya karena aku yg pengen jadi ketuanya, tapi setidaknya yang lain ke’ yg lebih waras dari dia. Udah gitu dia sok-sok ngatur lagi, sembarangan bagi-bagi tugas…giliran aku dapat yang susah.benere-bener ngeselin banget tu cowo’. Huuuft…!!!!
“Besok malam jam 07:30 harus udah ngumpul dirumahku kalo gak datang namanya gak dicantumin dalam tugas kelompok…!!!” kata si super nyebelin itu pas waktu ketemu aku dikantin. kenapa gitu harus dirumahnya. Kenapa gak dirumah yang agak deketan dikit gitu dari rumahku. “Dasar cowo’ nyebeliiiiin…!!!! Kayanya seneng banget bikin aku sengsara. Dari rumahku kerumahnya kan jauuuuuh. Mana harus datang lagi gak boleh gak,nyebelin banget…!!!”.

Tepat malam minggu aku dan teman-teman satu kelompok ku telah berkumpul dirumah ariel, ntah kenapa sesampainya disana suasana terasa sangat berbeda dia yang selalu terlihat sok cool,jutek,sombong,cerewet dan super nyebelin menjadi ramah dan sopan (ya walaupun dengan tidak iklas mengatakannya memang harus aku akui hal itu). Disana dia tinggal hanya berdua bersama mamanya. Pernah dengar dari teman-teman kedua orang tuanya sudah lama bercerai dikarenakan ayahnya mempunyai istri simpanan. Disana kita disambut dengan ramah oleh mamanya, mamanya sangat baik dan perhatian.

Setelah semua tugas kita telah diselesaikan,aku izin pulang dengan mamanya namun mamanya malah menarikku duduk kembali dan mengajakku bercerita. Mamanya banyak cerita tentang ariel. kata mamanya, dulu ariel adalah anak yang sangat sayang terhadap orang tuanya, sopan, dan penurut. Tapi setelah kedua orang tuanya bercerai ariel banyak berubah, dia menjadi orang yang sangat dingin dan pendiam kalau dirumah (gak tau aja mamanya kalau dia dikampus seperti apa, udah kaya kompor meleduk…meledak sana meledak sini.hehehehe).

Setelah lama bercerita akupun akhirnya izin pulang karena telah larut malam, tapi mamanya menyuruh ariel untuk mengantarku pulang kerumah. Awalnya aku tidak mau, namun mamanya tetap memaksaku dan dengan terpaksa aku mau diantar pulang sama ariel.

Selama diperjalanan pulang aku tak banyak bicara dan anehnya ariel pun tidak sepeti biasa selalu meledakkan bomnya kesana kemari,biasanya dia suaranya kedengaran dimana-mana tapi untuk malam ini dia terlihat berbeda.

Tetap membisu dalam beberapa saat dan akhirnya suaranya terdengar “Yang mana rumahmu?”, aku tersentak kaget dan menjawab “lurus aja,habis itu belok kiri…!”. Sesampai depan rumah aku masih merasa kaku berhadapan dengannya namun aku tetap berusaha santai dan berkata “terima kasih udah ngenterin..!” dengan senyuman dia menjawab “oke sama2, aku langsung pulang ya. Met malam…!!! (met malam..??? rasanya aneh terdengar ditelingaku,dan senyumannya…baru kali ini ku lihat senyuman yang penuh kedamaian). “Huuuusssssst….mikirin apa sich aku ini…?!”.

Sejak kejadian itu penilaian ku terhadapnya telah berubah,dan setelah banyak mendengar cerita dari mamanya aku bisa menyimpulkan bahwa ariel sebenarnya adalah anak yang baik hanya saja dia masih belum bisa menerima perceraian kedua orang tuanya dan merasa kurang perhatian dari ayahnya makanya dia selalu mencari perhatian dari orang-orang disekelilingnya dengan cara oceha-ocehannya yang tidak bermutu menurutku.

Yaaa…sejak saat itu aku mulai memperhatikannya, semakin dilihat ternyata dia lucu jg…!!! Aneh memang tapi itulah kenyataannya. Bagiku dia sangat berbeda, seburuk apapun tingkah lakunya tapi dia sangat sayang terhadap mamanya. dan sejak saat itu juga aku sering diundang mamanya kerumahnya pas waktu weekend, karena mamanya juga gak ada kegiatan dikantor karena libur. Semakin mendengar cerita mamanya tentang ariel aku semakin menyukai ariel. Entahlah….aku juga tak tau, tapi semua itu ku sembunyikan dari ariel. Tetapi meskipun aku sering kerumahnya ariel aku masih belum begitu akrab dan dekat dengan ariel, jika bertemu dirumahnya sesekali hanya tersenyum dan mengucapkan kata sapaan “Hai…!”.
Dua bulan telah berlalu, kau bisa tebak apa yang terjadi antara aku dan ariel???
 
Yaaa…aku dan dia kini telah dekat, dekat masih dalam tahap pertemanan. Itupun aku bisa dekat dengannya karena mamanya. Mamanya selalu menyuruh aku dan ariel menemaninya belanja. Entahlah…aku tidak tau mengapa mamanya begitu baik terhadapku seolah-olah ingin mnjodohkan aku dengan ariel (bukan bermaksud kePeDean sih…tapi mamanya pernah cerita sendiri denganku,kalo aku cocok untuk pendamping ariel).

Waktu demi waktu pun berlalu aku hanya bisa memendam perasaanku dalam-dalam terhadap ariel seolah-olah aku tidak ingin dia tahu akan tentang perasaanku terhadapnya. Akupun juga tidak pernah ingin tau bagaimana perasaan ariel terhadapku.

Pada suatu ketika aku merasakan sakit yang begitu hebatnya, untuk kesekian kalinya aku merasakan sakit ini. Bukan sakit karena cinta tapi sakit atas penyakit yang ku derita selama ini, ya…aku memang bukan lah wanita yang sehat dan sempurna seperti wanita yang lainnya, aku di vonis penyakit jantung. Udah 5 tahun lebih aku mengidap penyakit ini, tapi tidak seorangpun keluarga atau teman-temanku tau termasuk ariel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar