Rabu, 20 November 2013

Cerpen : Hari yang Cerah Berubah Jadi Duka

Hari itu sangat indah, aku bernama Arify Hari senin itu Hari yang sangat indah buat aku berangkat sekolah aku menghampiri Karin.. Iya. itu Pacar aku, kepribadian dia yang pendiam, tertutup. itu sebabnya aku suka padanya.
“Krinngg”. Bel tanda istirahat pun berbunyi. aku dan karin pun duduk bersama di tempat biasa kita -aku dan Karin- kami saling bercanda, tertawa bersama, sesekali aku diledek sama teman-teman aku. tapi aku anggap itu semua cuma iseng belaka.
Siang hari aku sudah pulang, karena bapak dan dan ibu guru sedang ada Rapat aku pun menunggu Karin di depan Gerbang sekolah.
“Hai karin” Tanya ku dengan senyum Manisku.
“Hai Juga, ada apa Fy?” tanya Karin yang penasaran.
“Nanti malam kita makan malam di cafe Galaxy yuk” Jawab aku denagn ramah.
“Hhmmzz, iy deh” Jawab Karin dengan bahagia
“ok aku tunggu kamu di depan gerbang sekolah ya jam 20.00″ Jawab ku dengan polos.
“iya, aku mau pulang dulu ya” jawab dia untuk berpamitan dengan ku, untuk pulang ke rumahnya sekaligus itu kata-kata terakhir yang aku dengar darinya.
Malam hari aku menunggu dia di gerbang sekolah, tetapi dia tidak datang juga, aku sms dan telfon juga gak bisa,
kekhawatiran ku semakin menjadi, Firasat ku itu benar
Ponselku berdering bertana ada seseorang yang menelfonku,
“hello kamu dimana aja sih bee.” tanya ku denagan kesal
“aku bukan karin aku citra” jawab citra dengan menangis
“oh, maaf cit ada apa?, dimana karin?” tanya ku dengan penasaran, dia sahabat karin.
“Karin udah gak ada fy” jawab citra dengan sedih
“maksud kamu cit?” jawabku dengan bingung
“Karin sudah meninggal fy, dia sudah mingidap kanker selama 2 tahun, apa dia gak cerita sama kamu fy?” tanya citra
“kamu pasti bohong cit” jawabku dengan meneterkan air mata.
“kamu kesini ke rumahnya karin”
Aku pun lekas ke rumah karin, ternyata kekhawatiran ku benar, karin sedah tidak ada, tubuhnya sudah terbujur kaku. aku pun memeluk jasad pacaraku, “kenapa kamu ninggalin aku secepat ini, kita kan mau ngerayain hari jadian kita ke 1 tahun”, aku bicara dengan jasadny, dengan penuh kesedihan
Citra datang membawa surat yang dibungkus dengan pita warna hitam kesukaan ku,
Dear my love ARIFY.
Maafin aku ya bee, aku harus tinggalin kamu untuk selaanya
maaf juga aku tidak kasih tau kamu kalau aku mengidap kanker stadium akhir. jangan tangisin aku ya, aku disini mengunggu kamu kok di surga
aku harap kamu jangan lupain aku dan jangan tangisin aku.
kamu harus bisa relakan aku pulang.
mungkin hanya itu yang dapat aku tulis karena badan ku sudah lemas banget.
I LOVE YOU ARIFY. My Love I will always remember you..
Mmuach.
Surat itu ditulis setengah jam sebelum Karin pulang
Kini hari-hari ku terasa kosong tanpa Karin tidak ada yang bisa yang ku ajak Bercanda.
Kini aku mendapatkan pengganti karin yaitu NIa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar