Rabu, 20 November 2013

CERPEN : THE LOVE AT FIRST SIGHT

ang fajar mulai bersinar jam pun berdering “kring… kring.. kring..” aku bergegas untuk membantu ayah dan ibuku berjualan “nasi kotak”. Nama ku “karel adi pratama” biasa di panggil “Karel”, aku anak kedua dari dua bersaudara, kakakku bernama “Ayu Cahya”. Aku terlahir dari keluarga penjual nasi kotak, walaupun demikian aku sangat bersyukur, karena aku masih bisa merasakan kasih sayang dari kedua orangtua dan kakakku.
“Rel..Karel..” teriak ibu, mencariku sambil membawa selembar kertas.
“iya.. ibu! ada apa?” sahutku
“ini daftar pelanggan yang memesan nasi kotak hari ini, tolong kamu antarkan pesanan ini yah” jawab ibu sambil memberikan selembar kertas berisi nama dan alamat pelanggan.
“oke ibu”
Aku pun keluar dan mengambil sepeda motor untuk mengantarkan pesanan. “Permisi” Sahutku
“ada apa ya?” Tanya pelanggan itu kepadaku
“ini nasi kotak pesanan ibu” sambil memeberikan nasi kotak yang ada di tanganku.
“oh iya.. iya, berapa harganya?”
“harganya cuma Rp. 8000”
“trimakasih ya mas” sembil memberikan uang itu kepadaku.
Tidak terasa sudah seharian aku mengantarkan pesanan, rasa lelah dan letih menyelimuti seluruh tubuhku, kulemaskan tubuhku pada sebuah kursi besi yang dingin. Tiba-tiba datanglah seorang perempuan dari kanan hendak menunggu seseorang, padangan ku hanya tertuju pada satu wajah yang sangat menawan, aku terus… terus.. dan terus mamandangi dia, tidak kusangka dia melirikku dan dengan cepat aku mulai memalingkan pandangan ku kepada objek lain dan perempuan itu hanya tertawa kecil saat aku melihati dia. Entah apa yang kurasa, saat aku melihat dia, ada sesuatu yang sangat berbeda dalam hatiku, ingin sekali rasanya aku menari-nari saat dia tersenyum padaku. “Apakah ini yang dinamankan the love at first sight (cinta pada pandangan pertama)?” pikirku sambil pulang kerumah
(keesokkan harinya) karena tidak ada pelanggan yang memesan, akhirnya ibu menyuruhku berkeliling untuk berjualan nasi kotak dengan sepeda motor dan tanpa menunggu lama aku pun berangkat dengan membawa nasi yang berjumlah 60 kotak. Baru berjalan sekitar 50 meter beberapa orang datang menghentikan perjalananku. “Trimakasih.. trimakasih” sapaku pada seluruh pelanggan yang telah membeli nasi kotak milikku. “kring..kring” suara hp ku berdering, rupanya ibu menelpon ku. Kuambil hp itu dan berkata “iya ibu, ada apa?” tanyaku penasaran.
“jam 2 siang nanti, tolong kamu antarkan 2 nasi kotak pada Rina. Bisa?” jawab ibu.
“bisa bu”
“kamu tau tempatnya?” Tanya ibu.
“tau bu, pasti di Kolam Renang Indah Tirta”
“iyah, tolong kamu antar.. Jangan telat!”
Rina adalah salah satu pelanggan setia yang selalu membeli nasi kotakku, dia seorang perempuan yang baik, ramah dan juga cantik tapi sayangnya dia adalah seorang tunarungu. Meskipun dia seorang tunarungu dia tidak pernah menyerah. Semangat dan kegigihan nyalah yang membuat aku untuk terus maju. Rani sangat menyukai olahraga renang itulah mengapa dia menghabiskan waktunya dia kolam renang. Dengan kagetnya aku melihat jam tanganku, astagaaa! Aku lupa harus ke mengantarkan nasi kotak kepada Rina, dengan cepat aku mengantarkan nasi pesanan ini pada Rina. Sesampainya di kolam renang, aku pun masuk dan akhirnya aku menemukan Rina sedang bersama dengan seorang wanita, pandangan ku tertuju kepada satu orang yaitu seseorang yang berada di samping Rina, rupanya perempuan itu orang yang aku temui kemarin sore. “Rin, ini nasi kotak nya” ujarku dengan menggunakan bahasa isyarat sambil memberikan nasi kotak pesanannya
“trimakasih karel” jawabnya
“Rin, aku pulang dulu yah” ucap perempuan itu pada Rina.
“kenapa pulang?”
“aku harus membersihkan rumah” jawab perempuan itu berlari sambil melambaikan tangannya.
Rasa penasaran muncul dalam pikiran ku, “kenapa dia terburu-buru? dia kan belum makan nasi kotaknya?” Tanyaku pada Rina dengan heran
“dia bukan anggota team renang, dia adalah sahabatku namanya “Anindya putri” panggilannya “putri”
“Anindya putri” jawabku tersenyum sambil menatapi putri yang sedang berlari hendak keluar dari kolam renang.
“trimakasih”
Tidak lama kemudian kulihat dompet putri terjatuh saat dia menaiki motor, kuambil dan kukejar dia dengan cepat supaya aku tidak kehilangan jejaknya. “hei.. hei.. tunggu” ucapku dengan keras.
“ada apa?” jawabnya dengan rasa takut
“tadi dompet kamu terjatuh, saat di kolam renang” jawabku sambil memberikan dompet miliknya.
“oh.. terimakasih, untung dompet ini tidak hilang, kalau hilang ngga tau gimana jadinya”
“loh kenapa kamu bilang kayak gitu? memang kenapa?” tanyaku penasaran.
“karena dalam dompet ini ada foto keluarga yang aku cintai” ucapnya kepadaku
Kuberanikan diriku untuk menanyakan siapa namanya. “maaf mba, boleh kenalan?” ucapku dengan lugu.
“Boleh. Namaku Anindya putri, biasa di panggil putri. Kalo kamu?”
“hmm.. nama aku karel adi pratama, panggil saja aku Karel. Senang bisa berkenalan denganmu”
“oh karel. Iya” jawabnya singkat
“kamu punya MSN?”
“iyah, aku punya namanya Anindya putri[-ar-]yahoo.com”
“baiklah, trimakasih.. maaf aku harus pergi dulu karena masih ada nasi kotak yang harus aku jual. Bye”
Sesampainya di rumah kubuka laptop dan kucari makna dari nama “Anindya Putri”. Anindya yang berarti “cantik” dan Putri yang berarti “perempuan” jadi maknanya namanya adalah “seorang perempuan yang cantik” sesuai dengan wajahnya. Timbul beberapa pertanyaan dalam pikiranku “apa putri masih single? atau dia sudah punya pacar?” sambil tidur aku berpikir seperti itu hingga aku ketiduran.
Pagi-pagi sekitar jam 9 kutemui Rina di kolam renang untuk mengetahui informasi lebih tentang putri. “Rin.. boleh aku tanya sesuatu” ucapku
“boleh. Tanya apa?”
“apa kamu sangat dekat dengan dengan putri?”
“iyah. Sangat dekat” jawab Rina
“Bagus sekali. Bagini, kemarin sore aku bertemu dengan putri dan tanpa disadari aku jatuh cinta pada pandangan yang pertama. Aku tidak tau bagaimana cara untuk mendekati putri, aku harap kamu mau membantuku untuk mendekatinya” ujarku sambil memohon
“kamu sangat percaya diri, baiklah aku akan membantumu. Kapan kita akan mulai?” jawab rina
“sekarang!” kujawab dengan keras
“hah? sekarang?” tanya rina
Kujawab “ya kapan lagi?”.
Jam 1 siang Rina mengajak putri dan aku untuk jalan-jalan, baru berjalan sekitar 100 meter tiba-tiba rina ingin pulang karena ada tamu di rumah. “maaf, aku ngga bisa ikut jalan-jalan bersama kalian. karena di rumah ada seseorang yang menungguku”
Jawab putri “ta.. ta.. ta.. tapi”
“Karel akan menemani mu jalan-jalan, bye” jawab Rina. Rupanya itu adalah cara Rina untuk membuat ku dekat dengan putri.
“putri, kamu mau jalan-jalan kemana?” tanyaku pada putri dengan suara lirih
“aku tidak tau mau jalan-jalan kemana..”
“bagaimana kolo kita nonton bioskop?”
dengan tertawa putri “boleh juga tuh”
Seharian kuhabiskan waktuku untuk berjalan-jalan dengan putri dengan tidak ada rasa sedih yang kami rasakan saat itu dan tanpa disengaja aku dan putri sudah menjadi seorang teman. Bahkan banyak orang yang bilang kalo kami sudah jadian.
Hari ini adalah hari mawar hari yang istimewa bagi semua orang dimana orang-orang memberikan bunga pada seseorang yang di sukai dan mengungkapkan semua isi hati pada dia. Ada dua mawar yang digunakan dalam perayaan hari Mawar, yang pertama mawar kuning yang menandakan persahabatan dan yang kedua mawar merah yang menandakan cinta.
Di dalam baju rompi yang aku kenakan terdapat beberapa bunga mawar yang diberikan orang kepadaku. Tiba-tiba Kulihat dari rumahku Putri sedang berjalan hendak menuju ke rumahku, kuambil setangkai bunga mawar merah yang ada di rompi ku dan kusembunyikan di belakang badanku, aku pun berjalan untuk mendekati dia. Belum sampai langkah ku mendekati putri datanglah seorang lelaki membawa mobil dan mendekati putri, rupanya laki-laki itu adalah pacarnya putri, mengetahui hal itu bunga mawar yang aku pegang aku jatuhkan sebagai rasa sakit hatiku.
“hei sayang” ujar laki-laki itu pada putri
“kemana saja kamu? Sudah setengah jam aku menunggu kamu?” jawab putri sambil marah-marah
“aku minta maaf sayang”
jawab putri “maaf.? maaf apa? kamu tidak memperdulikan perasaan orang lain!”
“aku terlambat karena aku mencarikan ini untukmu” Jawab laki-laki itu sambil memberikan bunga yang sangat besar dan indah. “selamat hari Mawar sayang”
Jawab putri “hmm.. makasih sayang, ayo ikut aku, aku akan mengenalkanmu pada seseorang” jawab putri sambil memegang dan menarik laki-laki itu untuk mendekatiku.
“siapa dia?” jawab laki-laki itu penasaran. Rasa ini sangat sakit bagiku saat melihat dia telah memiliki seorang kekasih.
“sayang, kenalkan dia Karel. Orang yang menemukan dompet ku waktu itu” ujar putri sambil menunjukan tangannya kepada ku
“oh dia orangnya.”
“karel, ini Mikael satu-satunya cinta dalam hidupku”
“namaku karel. Senang bisa berkenalan dengan mu” jawabku pada Mikael sambil bersalaman. tiba-tiba hp mikael berdering “halo, iya pak, baik pak, akan aku serahkan besok” menjawab telpon sambil menuju ke mobil dan berkata pada putri “sayang ayo”
“rel, ayo ikut kami nonton bioskop” Tanya putri pada ku
“maaf aku ngga bisa putri”
“ayolah… masa kamu ngga ada waktu sih? kamu kan bisa cuti hari ini” tanyanya sambil merengut
“bukannya gitu put, aku mau mempersiapkan nasi kotak buat besok aku jualan” jawabku
“ouh.. iya udah. Bye”
“put.. putri” sambil ku dekati putri dengan membawa setangkai bunga mawar merah yang ada di dalam rompiku
“yah, ada apa?”
“selamat hari Mawar putri” sapaku dengan tersenyum. Dan putri membalas senyumanku dengan senyumannya yang sangat manis.
“Trimakasih. Selamat hari Mawar juga karel” mataku hanya melihat senyumannya yang sangat manis. Senyumannya indah sekali.
Senja dimalam hari menyelimuti perasaan ku yang sangat sakit ini, dan kulihat kakakku sedang duduk di luar. Tiba-tiba kakak melihatku bersedih dan dia berkatan “kamu kenapa?”
“ngga papa kak” jawabku singkat
“kamu ngga usah bohong, ayo cerita sama kakak”
“… kakak masih inget Anindya putri yang aku critakan kemarin lusa?” ujarku
“masih. Kenapa?”
“Aku mencintai putri kak”
“bagus dong. Terus kenapa kamu sedih?”
“tapi putri telah mempunyai seorang kekasih” jawab ku kesal
“lalu apa yang akan kamu lakukan sekarang?”
“tidak ada! aku tidak akan bertemu dengan dia lagi!”
“bagus! bagus skali! tindakan yang tepat. Hari ini kamu melupakan dia hanya karena dia mencintai orang lain.
Karel, kamu tidak mencintainya dengan syarat dia akan mencintaimu juga. Hanya karena dia mencintai orang lain, kamu mau melupakan dia? Jangan biarkan cinta mu hilang semudah itu. Cinta sama seperti kehidupan, tidak selalu mudah dan tidak selalu ada kebahagiaan, tapi jika kita tak bisa menghentikan hidup kenapa kita harus menghentikan cinta itu?” jawab kakakku sambil memegang tanganku. Aku hanya diam terpaku merenungi kata-kata kakakku tadi.
Keesokkan harinya setalah mengantarkan pesanan, aku duduk di tempat biasa yaitu di taman, taman dimana tempat aku membuang semua rasa sakit hati yang ada dalam hidupku. Saat itu putri datang menemui ku dan berkata
“Rel, besok kamu ada acara ngga?”
“besok? ngga ada. memang kenapa?” tanyaku
“iya besok. Besok aku mau kamu datang di pesta ulangtahun Mikael”
“hm.. jam berapa?” tanya sedikit kacau
“jam 4 sore. Bisa kan?”
“iyah aku bisa. Aku pasti datang”
“oh ya udah ya Rel, aku mau bantuin Mikael. Bye”
Dalam benakku aku bertanya Kenapa putri ngga peka dengan perasaan ku? Apa yang harus aku lakukan..? entah kenapa rasa sakit ini berbeda denga rasa sakit yang lainnya, sakit ini lebih menusuk sampai ke dalam hati. Dan taman pun tidak bisa mengobati rasa sakit hatiku ini, aku pun pulang dan tidur untuk melupakan semuanya
Seperti biasa, setelah mengantar kan pesanan aku langsung ke cepat-cepat untuk pergi ke pesta mikael mesti ini sangat sakit bagiku. Tapi tak apalah aku percaya Tuhan telah menyiapkan sosok perempuan yang istimewa di luar sana. Setelah selesai berdandan aku pun bergegas untuk menuju ke pesta ulangtahun Mikael. Yah sesampainya disana, aku hanya duduk manis seperti orang yang sangat bodoh, dan tak lama kemudian aku melihat putri sedang berdiri seorang diri di depan pintu, tiba-tiba aku lihat mikael datang menghampiri putri dan menggendongnya. “sayang, kita mau kemana?” tanya putri (positif Thinking)
“aku akan membawamu keteman-temanku” jawab mikael
“ayolah sayang jangan nangis, aku Cuma bercanda, sayang”
Dan sesuatu yang aneh terjadi pada mikael, entah kenapa tiba-tiba dia menjeburkan putri di kolam renang. Dengan cepat aku dekati putri, sambil berlari aku melihati putri yang sedang berdiri di dalam kolam renang sambil menangis.
“putri. Ayo” tanya sambil menutupi tubuh putri yang dengan jas ku
Putri hanya melihati ku dengan ratapan kesedihan
“sayang.. sayang ayolah.. aku minta maaf” ujar mikael pada putri
“Mikael, kamu udah keterlaluan! aku minta putus!” jawab putri
Suasana di pesta itu sangat tidak menyenangkan lagi untuk rasakan, dan aku pun membawa putri pulang. Aku berhenti sejenak di tengah malam dan berkata pada putri
“apa yang kamu lakukan? lihat pakaian mu, pakaian apa ini?! . putri jika ada seseorang yang mencintai kamu tetapi ingin merubah penampilan mu itu bukan cinta namanya tapi perjanjian dan di dalam cinta tidak ada perjanjian”
putri hanya diam saat aku berkata seperti itu. Tiba-tiba putri memelukku tanpa alasan dan dia berkata “bawa aku pulang rel, aku cape”
“baiklah” aku pun membawa putri pulang kerumahnya.
Keesokkan harinya karena aku tau putri sedang sedih akhirnya aku mengajak putri jalan-jalan, hari ini aku akan memberanikan diriku untuk menembak putri dengan cara yang tak biasanya, yaitu dengan selembar daun teratai.
“putri, tunggu sebentar yah” tanya ku pada putri
“kamu mau kemana rel?”
“sebentar saja, hanya 2 menit okeh.. tunggu aku disini”
“iya baiklah”
Aku memanggil seorang anak kecil untuk memberikan selembar daun teratai kering yang telah aku tulis tadi malam. Dalam daun itu aku tulis
“Sejak kita menangis dan tertawa bersama, Aku sudah mencintaimu.
Bahkan sejak kita menari di iringan hujan. Aku sudah mencintaimu
Saat kita bersama di teras menghitung bintang… aku sudah mencintaimu.
Sekarang, Aku sendiripun tidak ingat kapan aku mulai mencintaimu.
Aku cuma bisa bilang, aku sangat mencintaimu dan hanya dirimu”
Saat putri membaca surat itu, putri langsung menatapku dan aku pun mulai mendekati dia. Putri berkata “Kamu sangat mencintaiku? Sejak kapan? bahkan sampai hari ini pun kamu tidak pernah mengungkapkannya!”
“aku takut mengecewakan mu, karena kamu sangat mencintai mikael. Dan sekarang aku ingin mengungkapkan perasaanku padamu. Putri aku sangat mencintai mu, kamu mau ngga jadi pacar aku?” jawab ku
“tapi maaf rel.. maaf .. aku ngga bisa…”
Hening.
Hening.
“Ngga bisa nolak maksudnya” jawab putri melengkapi kalimat sebelumnya
Aku berpikir kalo cinta ku akan bertepuk sebelah tangan tapi rupanya putri juga menyukia ku. Benar sekali, Tuhan selalu menyediakan yang terbaik bagi hambanya, itu pasti. Dan sejak saat itu sampai sekarang aku selalu bersama dengan putri dan kami telah merencanakan untuk menikah. Tuhan memang adil, Dia benar-benar adil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar