Mesir Kuno adalah suatu peradaban kuno di bagian timur laut Afrika. Peradaban ini terpusat
sepanjang pertengahan hingga hilir Sungai Nil yang mencapai kejayaannya pada sekitar abad ke-2 SM, pada masa yang disebut
sebagai periode Kerajaan Baru. Daerahnya mencakup
wilayah Delta Nil di utara, hingga Jebel Barkal di Katarak Keempat Nil. Pada beberapa zaman
tertentu, peradaban Mesir meluas hingga bagian selatan Levant, Gurun Timur, pesisir pantai Laut Merah, Semenajung Sinai, serta Gurun Barat (terpusat pada beberapa
oasis).
Peradaban Mesir Kuno berkembang selama kurang lebih tiga
setengah abad. Dimulai dengan unifikasi awal kelompok-kelompok
yang ada di Lembah Nil sekitar 3150 SM, peradaban ini secara
tradisional dianggap berakhir pada sekitar 31 SM, sewaktu Kekaisaran Romawi awal menaklukkan dan
menyerap wilayah Mesir Ptolemi sebagai bagian provinsi Romawi.
Walaupun hal ini bukanlah pendudukan asing pertama terhadap Mesir,
periode kekuasaan Romawi menimbulkan suatu perubahan politik dan agama
secara bertahap di Lembah Nil, yang secara efektif menandai berakhirnya
perkembangan peradaban independen Mesir.
Peradaban Mesir Kuno didasari atas kontrol keseimbangan
yang baik antara sumber daya alam dan manusia, ditandai terutama oleh
- irigasi teratur terhadap Lembah Nil;
- eksploitasi mineral dari lembah dan wilayah gurun di sekitarnya;
- perkembangan awal sistem tulisan dan literatur independen;
- organisasi proyek kolektif;
- perdagangan dengan wilayah Afrika timur dan tengah serta Mediterania timur; serta
- aktivitas militer yang menunjukkan karakteristik kuat hegemoni kerajaan dan dominasi wilayah terhadap kebudayaan tetangga pada beberapa periode berbeda.
Pengelolaan kegiatan-kegiatan ini dilakukan oleh elit
sosial, politik, dan ekonomi yang mencapai konsensus sosial melalui
sistem yang rumit didasari kepercayaan agama di bawah sosok penguasa setengah dewa (semi-divine),
yang biasanya laki-laki, melalui suatu suksesi dinasti penguasa yang dikenal
oleh dunia luas sebagai kepercayaan politeisme.
Tentang peta Mesir Kuno. Bagian selatan
Mesir mereka sebut Mesir baru. Bagian Utara Mesir mereka sebut Mesir
lama. Di Mesir baru ada lembah para raja, tempat Kuburan Tuthankhamen.
Di Mesir lama, ada Giza ,
tempat piramida paling besar.
Di Mesir, tentu saja ada Dewa dan Dewi. Salah satunya adalah Dewa Osiris, dewa kematian. Dewa-dewa lainnya adalahIsis , Tawaret, Thoth, Sebek,
Nut, Amun-Ra, dan masih banyak lagi! Tahukah kamu, bahwa Orang Mesir
Kuno menyembah kurang lebih 2.000 dewa dan dewi.
Di Mesir, tentu saja ada Dewa dan Dewi. Salah satunya adalah Dewa Osiris, dewa kematian. Dewa-dewa lainnya adalah
Wisata Mesir
Dengan peradaban yang
telah dimulai sejak sekitar 7000 tahun yang lampau, Mesir menempatkan
dirinya dalam urutan atas negara-negara tujuan wisata dunia. Hal ini
tidak aneh, apalagi Pyramid dan Sphinx (salah satu dari tujuh keajaiban
dunia) sudah ribuan tahun sebelum Masehi berdiri kokoh menjadi saksi
bisu lahirnya peristiwa-peristiwa bersejarah di lembah Nil.
Jangan pula heran bila
anda melangkah di negara ini, setiap jengkal tanah yang dipijak akan
mengisahkan peristiwa sejarah tersendiri, begitulah kira-kira.
Seakan-akan kita sedang berjalan menelusuri sebuah museum raksasa yang
menyimpan ribuan peninggalan sejarah berbagai peradaban, mulai dari
Mesir Kuno (coptic), Fir'aun (pharaoh), Yunani (Hellenisme), romawi
hingga peradaban Islam yang pernah ada dan berkembang di negeri Ardhul
Kinanah ini.
Drama sejarahnya dimulai ketika menjelang tahun 3400 SM. Kala
itu di Mesir timbul revolusi kebudadyaan yang merupakan titik-tolak
kemajuan zaman, yaitu dimulainya budaya bercocok tanam. Sehingga sifat
nomaden berubah menjadi sikap menetap, lalu terbentuklah masyarakat
baru. Setelah kian berkembang akhirnya tersusun kerajaan-kerajaan kecil.
Menjelang tahun 3000
SM. kerajaan kecil itu terkelompok menjadi dua kertajaan besar, yaitu
Mesir Hulu di daerah Selatan dengan ibukota Thebes (kini Luxor) dan
Mesir Jilir di bagian Utara dengan ibukota Memphis. Bahkan, selanjutnya
raja Mesir Hilir yang bernama Menes bisa menyatukan dua kerajaan
tersebut, dan ditetapkanlah Memphis
sebagai ibukota. Usaha Menes rupanya tak cuma itu, pada zamannya pula
berhasil diciptakan jenis huruf atau lambang Hieroglyphics.
Rangkaian sejarah ini
sejalan dengan ungkapan bangsa Yunani yang menyebut Memphis
untuk sebuah nama ibukota Mesir Kuno (2615-1990 SM.), terletak di dekat
Sakkara . Kerajaan awal dari dinasti
pertama didirikan di kota
ini, dan disitu juga banyak kuburan para pemamgku dinasti pertama (3200
SM.) maupun kuburan hampir semua raja dinasti kedua. Sememnjak
berdirinya kerajaan baru (1570-332 SM.), ibukota Mesir Kuno lalu
berpindah dari Memphis ke Thebes . Meskipun
administrasinya dijalankan di Tehbes, tapi kebanyakan pegawai
pemerintahan tetap tinggal di Memphis dan
dikuburkan di Sakkara . sakkara itu
sendiri dibangun untuk raja Zoser dari dinasti ke-3.
Seorang budayawan
bernama Champollion yang mengikuti ekspedisi Napolen Bonaparte ketika
menduduki Mesir tahun 1798 berusaha menyelidiki sebuah batu bertulis
(prasasti) yang ditemukan di kampung Rasyid (belakang dikenal dengan
Rosetta Stone). Prasasti tersebut memuat dekrit Ptolomeus V dari Yunani,
tahun 320 SM. Dekrit itu terdiri atas tiga tulisan, yaitu:
Hieroglyphics, Demotic, dan Coptic yang merupakan terjemahan antara satu
sama lainnya.
Dalam penyelidikan Champollion selama puluhan tahun
atas prasasti itu, terbacalah nama Ptolemy dan Cleopatra. Sejak saat itu
huruf Hieroglyphics dapat dibaca, dan tersingkaplah rahasia sejarah
Mesir Kuno.
Hingga tahun 332 SM.
atau selama 2.250 tahun, Mesir Kuno telah diperintah oleh 330 Fir'aun
yang terbagi menjadi 31 dinasti. Setelah itu datang Iskandar Agung,
Romawi, Yunani, dan Islam yang dibawa oleh panglima 'Amru bin 'Ash pada
tahun 641 M.
Diantara warisan sejarah Mesir yang berada di sekitar Cairo sebagai
berikut: [klik pada tempat wisata yang ingin anda kunjungi.
- Pyramid dan Sphinx
- Benteng Salahudin
- Masjid Bersejarah
- Museum Mesir di Tahrir
- The Egyptian AncientThebes
-Port Said
- Sinai
- Iskandariyah
-Aswan
- Faiyoum
- Benteng Salahudin
- Masjid Bersejarah
- Museum Mesir di Tahrir
- The Egyptian Ancient
-
- Sinai
- Iskandariyah
-
- Faiyoum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar